penulisan ku tiada jiwa.

aku, tiada jiwa dalam menulis,

aku, tiada jiwa dalam merintis,

aku jua, tiada jiwa dalam luahan.

aku cuma menulis, dengan apa yang bisa aku petik,

aku cuma menulis ,dengan apa yang bisa aku ingat,

aku cuma menulis, dengan apa yang bisa aku renung.

benar jiwa yang kosong sangat sunyi,

benar jiwa yang kosong sangat ngeri,

benar jiwa yang kosong sakitnya tidak terperi.

aku bisa kata aku sepi,

aku bisa kata aku sunyi,

aku jua biasa kata  hati ini tak berpenghuni,

penulisan jiwa kosong ini perlu diperhati,

perlu terus disayangi,

ingin sekali dikasihi,

supaya penulisan tanpa jiwa ini tidak lagi sepi, diam dan sunyi.

akulah penulis sepi,

penulis yang merangka hidup penuh emosi,

yang mencari diri yang penuh misteri,

yang ingin menanti cinta sejati.

benar, benar,benar...

aku penulis tidak berjiwa, 

penulisan ku kosong tiadanya rasa,

adakah buta tidak bermata,

walau hidup penuh makna.

kalau bisa aku bercerita, 

ingin sekali berkongsi rahsia,

apa rasanya jiwa yang sengsara,

apa rasanya jiwa bahagia,

mana mampu aku melakukannya,

penulisan ku tiada jiwa.